10/07/2021
Sejak Belt and Road Initiatives (BRI) diperkenalkan oleh Pemerintah Xi Jin Ping, akselerasi Tiongkok tidak hanya diperkuat melalui ekonomi dan politik melainkan juga budaya. Namun, keberadaan kekuatan tersebut tentu didasari oleh pihak Barat terutama dalam permasalahan Muslim Uighur. Masalah tersebut tidak hanya berdampak pada kontestasi Amerika Serikat dan Tiongkok namun melibatkan negara berkembang lainnya seperti Indonesia, negara dengan mayoritas Muslim terbesar. Isu hak asasi manusia tersebut tentu memengaruhi hubungan Indonesia dan Tiongkok, khususnya memunculkan sentimen negatif dari masyarakat Muslim di Indonesia. Faktor tersebut disadari oleh Tiongkok sebagai salah satu hal yang kontradiktif dan berpotensi merugikan kepentingan politik dan ekonominya. Maka dari pada itu, selama beberapa tahun terakhir, Tiongkok telah mencoba untuk melakukan sikap yang persuasif terhadap Muslim di Indonesia. Buku ini merupakan karya yang penting dalam menguraikan aktivitas maupun cara-cara Tiongkok untuk melindungi citra positifnya di kalangan masyarakat Muslim di Indonesia.
Faculty of Psychology and Socio-Cultural Sciences UII Kaliurang St Km. 14,5, Krawitan, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta 55584
Hak Cipta 2024 | Institute for Global and Strategic Studies (IGSS)