News Letter

AP23309398695214-1699197732

Logika di Balik Perang Total Israel ke Gaza

Pembantaian Zionis Israel sejak 7 Oktober 2023 telah membunuh hampir tiga puluh ribu warga Gaza yang tak berdaya dan tak bersenjata. Hampir setengah yang tewas itu dari kalangan anak – anak dan Sebagian besarnya adalah warga sipil. Rumah – rumah, tempat ibadah, tempat pengungsian, dan fasilitas publik yang lain juga rata oleh serangan – serangan rudal Israel.

Ada harapan saat terjadinya gencatan senjata di mana antara kedua belah pihak saling tukar menukar tawanan dan bantuan – bantuan masuk ke Gaza 24 – 30 November 2023. Namun, Israel melakukan serangan intensif kembali saat gencatan senjata berakhir baik melalui udara maupun darat.


Serangan Israel belum memperlihatkan tanda – tanda berhenti meskipun kecaman dari banyak negara, gerakan sipil dan tokoh sudah banyak diperlihatkan. Afrika Selatan juga sudah mengajukan awal tahun 2024 ke Pengadilan Internasional (International Court of Justice) untuk memperkarakan Israel sebagai pelaku pelanggaran Genosida di Gaza (Corder, 2024).

Pemerintah Zionis Israel telah berulang kali mengutarakan bahwa perang ini harus berakhir dengan hancurnya Hamas sehingga kelompok ini tidak punya kekuatan lagi yang bisa meneror Israel meskipun harus memakan waktu berbulan – bulan (NHK World, 2023).

Yoav Gallant, Menteri Pertahanan Israel mengungkapkan “ “Hamas is a terrorist organization that built itself over a decade to fight Israel, and they built infrastructure under the ground and above the ground and it is not easy to destroy them,”… “It will require a period of time — it will last more than several months, but we will win and we will destroy them.”(Fabian & Staff, 2023).

Saat terjadi gencatan senjata, Gallant menegaskan Kembali “There will be a short pause and then we will continue operating with full military power. We will not stop until we achieve our goals: the destruction of Hamas and bringing home the hostages from Gaza to Israel” (Reuters, 2023).

Israel juga sudah mendesain rencana pemerintahan pasca perang di Gaza yaitu tidak akan ada lagi HAMAS di situ dan Israel yang akan mengontrol Gaza serta akan melakukan operasi pembersihan terhadap segala ancaman di Gaza terhadap Israel dalam berbagai bentuknya (Al Jazeera, 2024).

Bukan hanya Israel tapi Amerika Serikat untuk pertama kalinya sejak perang terakhir tahun 1973 sangat terlihat serius menopang Israel dari berbagai sisi: di PBB, bantuan finansial dan militer termasuk mengerahkan kapal perangnya di laut Mediterania. Bahkan selama perang yang dimulai Oktober itu saja, AS telah mengajukan dua kali bantuan untuk Israel ke kongres AS (Associated Press, 2023; Lee, 2023).

Pendekatan perang total yang dilakukan oleh Israel dalam perang ini mengindikasikan betapa seriusnya ancaman dari HAMAS dan betapa takutnya Israel saat HAMAS menjadi lebih kuat. Terlebih HAMAS hanyalah sebuah kelompok tapi mampu memberikan terapi kejut buat sistem pertahanan Israel bahkan menggemparkan politik domestik Israel.
Bagi kepentingan strategis Israel di Timur Tengah, HAMAS dan kapasitasnya jelas adalah sebuah ancaman nyata yang jika tidak diaborsi habis – habisan maka akan menjadi alarm kematian bagi Israel dalam waktu dekat.

Jika kita merunut ke politik Timur Tengah beberapa tahun terakhir ini, Israel dan AS terlihat lega setelah melakukan normalisasi dengan beberapa negara Arab: Bahrain, Uni Emirat Arab, Maroko dan Sudan. Potensi normalisasi dengan Arab Saudi juga semakin terbuka. Ini seolah menjadi angin segar bagi Israel bahwa musuh – musuhnya dalam level negara akan semakin berkurang dan peluang untuk meminimalisir musuh – musuh dari kelompok militant dapat ditangkal melalui Kerjasama Arab-Israel (Vakil & Quilliam, 2023).

Israel memang sejak awal berdiri tahun 1948 sampai sekarang selalu tidak aman sebab dikelilingi oleh negara-negara musuh termasuk masyarakat yang antipati. Itulah sebabnya entitas zionis ini membangun negaranya dan segala bentuk kebijakan yang bertumpu pada kepentingan keamanan dan eksistensinya (Ministry of Foreign Affairs, 1969). Wajar jika ada rasa lega dan “menang” pasca normalisasi.

Namun, semua impian itu buyar saat HAMAS dan Jihad Islam melakukan serangan di pagi hari. Israel yang terlihat kuat terlihat tak berdaya diinfiltrasi oleh ratusan pasukan pejuang Gaza. Israel tak menyangka, ditengah “euphoria” normalisasi, HAMAS ternyata memperkuat diri dan berhasil mematangkan strategi. Israel kaget, warganya berhamburan meninggalkan negara. Elit politik saling serang dan menyalahkan.

Serangan bersejarah Sabtu 7 Oktober memberi pesan pada Israel bahwa perlawanan dan musuh tidak bisa betul-betul dihancurkan. Sehingga respon terhadap para musuh ini wajib perang semesta.
Itulah mengapa, Netanyahu (2023), di hari serangan menyatakan kita sedang dalam kondisi perang. “Citizens of Israel, we are at war. Not an operation, not a round [of fighting,] at war! This morning Hamas initiated a murderous surprise attack against the state of Israel and its citizens” (Toi Staff, 2023).

Hanya 6 hari pasca serangan Hamas, 6000 bom dengan berat 4000 ton diledakkan di Gaza. Menurut al-Jazeera (2023) bom itu sama jumlahnya dengan bom yang diledakkan AS di Afghanistan selama setahun (Al Jazeera, 2023).

Hamas memang layak dianggap ancaman serius oleh Israel dan harus dihapuskan cepat atau lambat. Kelompok ini terbukti mampu memperkuat diri dengan kemampuan persenjataan yang bisa merepotkan Israel; mampu menyiapkan ribuan rudal sampai Tel Aviv, termasuk menembus sistem pertahanan Iron Dome Israel, dan mengacaukan komunikasi militer Israel. Ditambah kemampuan manajerial kelompok ini dalam menggalang bantuan logistik untuk membangun persenjataan, basis militer bawah tanah, dan berbagai pelatihan militer terhadap anak – anak muda Palestina (Nakhoul, 2023).

Dalam konteks geopolitik, secara geografis wilayah kekuasaan Israeli sangatlah kecil, hanya 22.000 km persegi dengan lebar tersempitnya berjarak 15 Kilometer dan Sebagian besar tumpuan industri, aktifitas komersial dan sosial negara ini terpusat di daerah pantai sepanjang 100 km (Pinfold, 2023).

Selain itu, jarak Gaza ke Tel Aviv saja hanya kisaran 72 km. Sementara HAMAS memiliki kekuatan rudal jarak pendek 8 km sampai mencapai Israel bahkan sampai lebih 200 km jaraknya (Champelli, 2023). Letak geografis yang kecil ini akan membuat Israel dan fasilitas strategisnya rentan serangan.
Dalam pandangan Israel, saat Hamas pada perang kali ini mampu menembus Israel baik senjata maupun personilnya, maka jika tidak dimusnahkan secara total sampai ke akarnya, bisa jadi tahun – tahun ke depan HAMAS akan semakin kuat, Ini dapat berarti lonceng kehancuran bagi Israel.

Inilah alasan dibalik strategi perang total tanpa henti Israel terhadap Hamas dan Gaza.

Daftar Pustaka

Al Jazeera. (2023, October 12). Israel says 6,000 bombs dropped on Gaza as war with Hamas nears a week. Al Jazeera. https://www-aljazeera-com.translate.goog/news/2023/10/12/israel-says-6000-bombs-dropped-on-gaza-as-war-with-hamas-nears-a-week

Al Jazeera. (2024, January 4). Israeli defence minister outlines new phase in Gaza war. Al Jazeera. https://www.aljazeera.com/news/2024/1/4/israeli-defence-minister-outlines-new-phase-in-gaza-war

Associated Press. (2023, December 15). US Aircraft Carrier to Remain in Mediterranean Near Israel, Officials Say. Voice of America. https://www.voanews.com/a/us-aircraft-carrier-to-remain-in-mediterranean-near-israel-officials-say-/7400248.html

Champelli, P. (2023, October 25). Gaza’s Rocket Arsenal: A Visual Guide. WSJ. https://www.wsj.com/livecoverage/israel-hamas-war-news-gaza-palestinians/card/a-look-at-gaza-s-rocket-arsenal-BTrAql1qHyQhmdozIjdj

Corder, M. (2024, January 3). South Africa’s genocide case against Israel sets up a high-stakes legal battle at the UN’s top court. AP News. https://apnews.com/article/un-court-south-africa-israel-gaza-genocide-71be2ce7f09bfee05a7cae26689ee262

Fabian, E., & Staff, T. (2023, December 14). Gallant warns US war against Hamas will take ‘more than several months’. https://www.timesofisrael.com/gallant-warns-us-war-against-hamas-will-take-more-than-several-months/

Lee, M. (2023, December 30). Biden Administration Bypasses Congress On Israel Weapons. TIME. https://time.com/6551227/biden-administration-bypasses-congress-israel-weapons-sale/

Ministry of Foreign Affairs. (1969, December 15). 11: Basic Foreign Policy Principles of the Government of Israel. GOV.IL. https://www.gov.il/en/Departments/General/11-basic-foreign-policy-principles-of-the-government-of-israel-15-december-1969

Nakhoul, S. (2023, October 16). How Hamas secretly built a ‘mini-army’ to fight Israel. Reuters. https://www.reuters.com/world/middle-east/how-hamas-secretly-built-mini-army-fight-israel-2023-10-13/

NHK World. (2023, December 15). Israeli defense minister: Dismantling Hamas will take ‘more than several months’ | NHK WORLD-JAPAN News. NHK WORLD. https://www3.nhk.or.jp/nhkworld/en/news/20231215_07/

Pinfold, R. G. (2023, December 1). Israel’s Gaza Ground Invasion and the Return of “Strategic Depth”. War on the Rocks. https://warontherocks.com/2023/12/israels-gaza-ground-invasion-and-the-return-of-strategic-depth/

Reuters. (2023, November 24). Gaza truce is a short pause, says Israeli defence minister. Reuters. https://www.reuters.com/world/middle-east/gaza-truce-is-short-pause-says-israeli-defence-minister-2023-11-24/

Toi Staff. (2023, October 7). ‘We are at war,’ Netanyahu says, after Hamas launches devastating surprise attack. https://www.timesofisrael.com/we-are-at-war-netanyahu-says-after-hamas-launches-devastating-surprise-attack/
Vakil, S., & Quilliam, N. (2023, March 28). 07 How to leverage the Abraham Accords: Challenges and recommendations | Chatham House – International Affairs Think Tank. https://www.chathamhouse.org/2023/03/abraham-accords-and-israel-uae-normalization/07-how-leverage-abraham-accords-challenges-and

Facebook
Twitter
LinkedIn
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

OFFICE

Faculty of Psychology and Socio-Cultural Sciences UII Kaliurang St Km. 14,5, Krawitan, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman Regency, Special Region of Yogyakarta 55584

FOLLOW OUR ACTIVITY

Hak Cipta 2024 | Institute for Global and Strategic Studies (IGSS)